LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN
OLEH:
SANTI MARIA
SUCI SEFTIANI
SRI WIDARI MALIA
RUSLI WATI
KELAS
: XII. IPA
KELOMPOK
: V
TGL.PERCOBAAN
: 27 SEPTEMBER 2012
GURU
PEMBIMBING : MHD. AKHIRUDDIN HARAHAP, S.Pd.
SMA
NEGERI 1 KABUN
KABUPATEN
ROKAN HULU
RIAU
T.P.
2012/2013
SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN
I.
Tujuan
- Dapatmenentukantitikbekudanpenurunantitikbekubeberapalarutandanfaktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Dapatmenentukantitikdidihdankenaikantitikdidihbeberapalarutandanfaktor-faktor yang mempengaruhinya.
II. Landasan teori
Sifat
koligatif larutan adalah tidak tergantung pada jenis zat terlarut,tapi
tergantung pada banyak nya partikel zat terlarut pada larutan.koligatif berasal
dari bahasa yunani coiligare yang arti nya kumpulan,karna sifat ini tergantung
dari banyak nya kumpulan partikel terlarut dalam larutan.sifat koligatif
larutan meliputi:
- Penurunan tekanan uap
- Kenaikan titik didih
- Penurunan titik beku
- Tekanan Osmosisi
Sifat
koligatif larutan dapat di beda kan menjadi 2 macam yaitu: sifat koligatif larutan non elektroloid dan sifat koligatif larutan
elektrolit jumlah nya tetap karna tidak terurai menjadi ion-ion,sedang kan zat
terlarut pada larutan elektroit bertambah jumlah nya karna terurai menjadi
ion-ion.
2.1.
Sifat Koligatif Latutan Nonelektrolit
2.1.1
Penurunan Titik Uap
Suatu zat cair pada
setiap temperatur mempunyai tekanan uap yang berbada.semakin tinggi temperatur
maka samakin besar tekanan uap zat cair itu.
Jika ke dalam pelarut dimasukkan zat
terlarut yang sukar menguap maka tekanan uap perlarut tersebut akan turun
.sebab antara molekul zat terlarut dan molekul zat pelarut timbul gaya
tarik-menarik.sehingga tekanan uap larutan lebih rendah dari pada tekanan uap
pelarut murni.
|
Keterangan:
P
P
Pada tahun 1887,F,M,raoult
(1830-1901)mengata kan bahwa Penurunan
tekanan uap reltif (P
-p) atau
p berbanding lurus
dengan fraksi mol
|
2
|
Atau
Semakin
besar fraksi mol zat terlarut dalam larutan maka semakin besar tekanan uapnya
P = p
|
P = p
|
atau
keterangan:
p : penurunana tekanan uap
p
: tekanan uap pelarut murni
p : tekanan uap larutan
x : fraksi mol zat pelarut
x : fraksi mol zat terlarut
n : mol zat pelarut
n : mol zat terlarut
2.1.2. Kenaikan Titik Didih
(
Suatu
zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair itu sama dengan tekanan
udara di sekitarnya.apabila air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm (760mmhg)
maka air akan mendidih pada temperatur 100
,karena pada temperatur
itu tekanan uap air sama demgan tekanan udara di sekitarnya.temperatur pada
tekanan uap jenuh zat cair yang sama dengan 1 atm disebut titik didih normal
zat cair itu.
|
|
Tb larutan
|
atau
Tb air
|
Keterangan :
: Kenaikkan titik didih larutan
M : Kemolalan
n : mol
g : Massa zat terlarut
p : Massa zat pelarut
mr : Massa molekul relatif zat terlarut
kb : tetapan kenaikkan titik didih molal
2.1.3. Penurunan Titik Beku(
Air murni membeku pada temperatur 0
dan tekanan 1 atm temperatur itu dinamakan
titik titik beku normal air.temperatur dimana zat cair membeku pada tekanan 1
atm adalah titik beku normal zat cair itu.
Dengan adanya zat terlarut, ternyata pada
temperatur 0
air belum membeku.pada temperatur itu tekanan
uap jenuh larutan lebih kecil dari 1 atm.agar larutan membeku,temperatur
larutan harus diturunkan sampai tekanan uap jenuhlarutan mencapai 1 atm.
Besarnya perbedaan antara titik beku zat
pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (
|
Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1
mol zat terlarut dalam 100 gram zat pelarut dinamakan penurunan titik beku
molal (kf).
|
Keterangan:
: Penurunan titik beku larutan
Kf :
Tetapan penurunan titik beku molal
2.1.4. Tekanan Osmotik (
Apabila dua jenis larutan yang
konsentrasinya berbeda dimasukan kedalam wadah,kemudian kedua larutan itu
dipisahkan oleh selaput semipermiabel maka molekul-molekul pelarut akan
merembes dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat.akibatnya
volume larutan yang mula-mula sama,setelah beberapa waktu menjadi
berbeda.larutan yang konsentrasinya yang lebih besar,volume menjadi lebih
banyak dari pada larutan yang konsentrasinya lebih kecil.
Selaput semipermiabel adalah suatu selaput
yang hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul pelarut,sedangkan molekul-molekul
zat terlarut tidak dapat melaluinya.
Proses perembesan pelarut dari larutan yang
lebih encer kelarutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni dari suatu
larutan disebut peristiwa osmosis.
Menurut van’t hoff tekanan osmotik suatu
larutan sama dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam
keadaan gas pada temperatur dan voleme yang sama dengan temperatur dan volume
tersebut,sehingga tekanan osmotik larutan encer memenuhi persamaan yang sesuai
dengan persamaan gas ideal.untuk mol tiap-tiap gas berlaku:
P x v = n x R x T
P =
P = m x R x T
|
Untuk larutan,karena p =
, maka
|
|
Atau
Keterangan:
: Tekanan osmotik
R : Tetapan gas
ideal (0,082 atm L/mol k)
T : Temperatur
V : volume larutan
dalam ml
g : massa zat
terlarut
mr : massa molekul
relatif zat terlarut
2.2.
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Zat elektrolit dalam air akan terionisasi
atau terurai menjadi ion-ion penurunan itu menyebabkan penambahan jumlah
partikel.sifat koligatif tergantung pada banyaknya partikel pada
larutan.sebagai contoh: NaCl dalam air akan terurai menjadi ion Na dan ion Cl,
artinya partikel NaCl menjadi 2 kali lebih banyak dari pada zat-zat yang tidak
mampuh memecah senyawanya menjadi ion-ion listrik.itulah sebabnya,sifat
koligatif larutan elektron nilainya lebih besar dari pada sifat koligatif
larutan non elektrolit,untuk larutan-larutan yang konsentrasinya sama
Peruraian larutan elektrolit menjadi
ion-ion merupakan reaksi kesetimbangan karena adanya gaya tarik menarik ion-ion
yang muatanya berlawanan.
Zat elektrolit ion(+) dan ion(-)
Atas dasar hal ini teori tentang
kesetimbangan kimia berlaku juga pada larutan-larutan elektrolit.misalnya untuk
menyatakan banyak atau sedikitnya zat elektrolit yang terionisasi digunakan
istilah derajat ionisasi atau derajat disosiasi (
|
Jika dibandingkan antara partikel zat
setelah terionisasi dan partikel zat sebelum terionosasi terjadi penambahan
(1+(n-1)
kali.penambahan itu dinamakan faktor van’f
hoff yang disimbolkan dengan i,jadi:
|
Sehubung dengan hal tersebut maka penurunan
tekanan uap jenuh ,kenaikkan titik didih ,penurunan titik beku, serta tekanan
osmotik larutan elektrolit dirumuskan sebagai berikut ;
1.
Penurunan tekanan
uap jenuh (
|
n : jumlah mol
: derajat ionisasi
2.
Kenaikkan titik
didih (
|
3.
Penurunan titik beku
(
|
4.
|
III.
AlatdanBahan
a.
Menentukantitikbekudanpenurunantitikbekularutan
v Alat :
·
Beaker gelas 500 mL : 1 buah
·
Tabungreaksi : 2 buah
·
Raktabungreaksi : 1 buah
·
Thermometer : 1 buah
·
Batangpengaduk : 1 buah
·
Sendokmakan : 1 buah
v Bahan:
·
Esbatu
·
Aquades
·
Larutan Urea 1 m
·
Larutan Urea 2 m
·
LarutanNaCl 1 m
·
LarutanNaCl 2 m
b.
Menentukanbesarnyakenaikantitikdidihlarutan
v Alat:
·
Beaker gelas 250 mL : 1 buah
·
Thermometer : 1 buah
·
Batangpengaduk : 1 buah
·
Pembakar Bunsen : 1 buah
·
Kaki tigadankasa :
1 set
v Bahan:
·
Aquades
·
Kristal Urea
·
Gula
·
Garamdapur
IV.
ProsedurKerja
a.
Menentukantitikbekudanpenurunantitikbekularutan
Disiapkan
beaker gelas 500 mL
Esbatu
|
8
sendokmakangaramdapur
|
Ditambahkan
2
sendokmakan air
|
3
mL air suling
|
Dimasukkan
kedalam campuran pendingin
Diadukdengangerakan
naik turunsampai
beku.
Dikeluarkandaricampuran
pendingin dan diukur suhunyadengan termometer.
Dilakukan
perlakuan yang sama untuk semua larutan yang akan di amati (urea 1 m, urea 2 m,
NaCl 1 m dan NaCl 2 m).
b.
Menentukan besarnya kenaikkan titik didih larutan
Disiapkan
beaker gelas 250 mL
100 ml aquadis
|
Dimasukan kedalam gelas beaker 250 mL
Dipanaskan hingga mendidih
Diukur suhunya dengan termometer
Dicatal hasilnya
5 gr garam dapur
|
Di aduk sampai merata
Dipanaskan kembali hingga mendidih
Di ukur suhunya kembali menggunakan termometer
Diukur kembali suhunya
Dilakukan langkah yang sama untuk Urea
V.
Hasil Pengamatan
5.1.
Penurunan titik beku dan penurunan titik beku
larutan
1. larutan
Urea 1 molal
ΔTf = Tf
air
- ΔTf
ΔTf = Tf
larutan -
Tf air
=
0,1 – 0
=
0,1
2. larutan
Urea 2 molal
ΔTf = Tf
air
- ΔTf
ΔTf = Tf
larutan -
Tf air
=
0,2 – 0
=
0,2
3. larutan
NaCl 1 molal
ΔTf = Tf
air
- ΔTf
ΔTf = Tf
larutan -
Tf air
=
0,3 – 0
=
0,3
4. larutan
NaCl 2 molal
ΔTf = Tf
air
- ΔTf
ΔTf = Tf
larutan -
Tf air
=
0,4 – 0
=
0,4
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan
Penurunan titik beku dan penurunan titik beku larutan
No
|
Jenis
larutan
|
Konsentrasi
|
Titik
beku (0C )
|
Penurunan
titik beku (ΔTf)
|
1
|
Urea 1 m
|
1 m
|
-0,1
|
0,1
|
2
|
Urea 2 m
|
2 m
|
-0,2
|
0,2
|
3
|
Nacl 1 m
|
1 m
|
-0,3
|
0,3
|
4
|
Nacl 2 m
|
2 m
|
-0,4
|
0,4
|
Perhitungan teoritis
1. larutan
Urea 1 molal
ΔTf = m x Kf
= 1 x 1,86 0C/m
= 1,86 0C
Tf Urea
= Tf pelarut – ΔTf urea
= 0 - 1,86
= -1,86 0C
2. Larutan
urea 2 molal
ΔTf = m x Kf
=
2 x 1,86
= 3,72 0C
Tf
Urea = Tf pelarut – ΔTf urea
= 00C - 3,720C
= -3,72 0C
3. Larutan NaCl 1 molal
ΔTf
Nacl 1 m= m x Kf x i
= 1 x 1,86 x {1+(2-1)1}
= 1,86 x 2
= 3,720C
Tf Nacl= Tf pelarut
–ΔTf Nacl
= 0 – 3,720C
= -3,720C
4.
Larutan Nacl 2 molal
ΔTf Nacl 2 m= m x k x i
=2 x 1,86 x{1+(2-1)1}
= 3,720C x 2
= 7,440C
Tf Nacl = Tf
pelarut –ΔTf Nacl
= 00C – 7,440C
= -7,440C
Tabel
2. Tabel teoritis Penurunan titik beku dan penurunan titik beku larutan
No
|
Jenis
larutan
|
Konsentrasi (m)
|
Titik
beku
(
0C )
|
Penurunan
titik beku
(ΔTf)
|
1
|
Urea 1 m
|
1 m
|
-1,86
|
1,86
|
2
|
Urea 2 m
|
2 m
|
-3,72
|
3,72
|
3
|
Nacl 1 m
|
1 m
|
-3,72
|
3,72
|
4
|
Nacl 2 m
|
2 m
|
-7,44
|
7,44
|
V.III Menentukan besarnya kenaikan titik didih beberapa
larutan
5.1. Perhitungan
praktikum
a. Molalitas garam
m Garam =
x
=
x
= 0,05 x 10
= 0,5 molal
Kenaikan titik didih
garam
Tb = Tb larutan - Tb air
Tb =100,05
- 100
Tb = 0,05 0C
b. molalitas urea
m urea =
x
=
x
= 0,06 x 10
= 0,6 molal
Kenaikan titik didih urea
Tb = Tb larutan - Tb air
Tb =100,02
- 100
Tb = 0,02 0C
Tabel 3. Tabel data hasil pengamatan
Jenis
larutan
|
Massa
Zat
|
Konsentrasi
(m)
|
Titik
beku ( 0C )
|
Penurunan
titik beku (
Tb)
|
Garam
|
3 gram
|
0,5
|
100,05
|
0,05
|
Urea
|
4 gram
|
0,6
|
100,02
|
0,02
|
5.2.
Perhitingan Secara Teoritis
v Garam dapur
Tb garam =Kb x m x i
=0,513 x 0,5 x 2
=0,513
Tb garam=
Tb +
Tb larutan
Tb=
0,513 + 100
Tb=100,513 0C
v Urea
Tb urea =Kb x m
=0,513 x 0,6
=0,3078
Tb garam=
Tb +
Tb larutan
Tb=
0,307 + 100
Tb=100,307 0C
Jenis
larutan
|
Massa
zat
|
Konsentrasi
(m)
|
Titik
beku
(
0C )
|
Penurunan
titik beku (
Tb)
|
Garam
|
3 gram
|
0,5
|
100,513
|
0,513
|
Urea
|
4 gram
|
0,6
|
100,307
|
0,307
|
VI.
Diskusi
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dari
sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan
elektrolit,kami memperoleh hasilyang berbeda-beda,hal ini disebabkan karena:
1.
Jika jenis larutan sama ,konsentrasi berbeda maka penurunan titik beku
berbeda ,begitu pula dengan kenaikkan titik didihnya.
2.
Jika jenis larutan berbeda,konsentrasi sama,maka titik beku berbeda.
3.
Jika jenis larutan berbeda konsentrasi berbeda ,maka titik beku berbeda
pula
Dapat kita lihat dari hasil
percobaan yang telah kami lakukan
a.
Urea 1m memiliki konsentrasi 0,107 dan memiliki titik beku -0,2
,serta penurunan titik beku 0.2
b.
Larutan urea 2 m memiliki konsentrasi 0,053 dan memiliki titik beku -0,1
serta penurunan titik beku 0,1
c.
Larutan nacl 1 m dan nacl 2 m,konsentrasi 0,215 dan 0,107 dan memiliki
titik beku -0,3
-0,4
C
Begitu pula kenaikan titik
didih larutan garam dapur dan larutan urea .larutan
Garam dapur memiliki konsentasi 0,019 dan memiliki titik didih 100,02
,serta perubahan titik didih 0,02
untuk larutan urea memiliki
konsentrasi 0,097 dan memiliki titik didih 100,05
serta penurunan titik didih 0,05
perbedaan itu semua di sebab kan karna larutan garam atau (NaCl) adalah
larutan elektrolit sehingga dalam perhitungan nya dapat kita kali kan dengan
. Maka untuk menghitung
.sehingga di dapatkanlah konsentrasinya tersebut.
Di dapat kan hasil
teoritis untuk urea 1m =1,86
sedangkan
Tf Untuk
pratikumurea 1m =0,1
teryata hasil nya berbeda hal ini di akibat
kan terjadi kesalahan dalam perktikum kami,seharus nya hasil teoritis sama
dengan hasil pratikum dan pada saat pengukuran Tb Di dapat kan hasil teoritis untuk urea 1m
=100,05
sedangkan Tb Untuk pratikumurea 1m = 100,513
teryata hasil nya juga berbeda hal ini di akibat kan terjadi
kesalahan dalam perktikum kami,seharus nya hasil teoritis sama dengan hasil
pratikum
VII.
Kesimpulan dan saran
a.kesimpulan
1.
penurunan titik beku dan titik didih dipengaruhi oleh konsentrasi dan
jenis zat.
2.
jika jenis larutan sama, konstrasi berbeda maka besarnya penurunan titik
beku dan kenaikan titik didih.
3.
Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar dari pada sifat
koligatif non elektrolit
4.
Semakin tinggi konsentrasi maka semakin rendah titik bekunya.
5.
Semakin kecil konsentrasi,jarak antara ion semakin besar dan ion-ion
semakin besar.
6.
Faktor yang mempengaruhi kenaikkan titik didih adalah konsentrasi dan
harga kb.
7.
Semakin tinggin konsentrasi,kenaikkan titik didih larutan semakin tinggi.
8.
Semakin tinggi harga kb, kenaikan titik didih larutan semakin tinggi
9.
Kenaikan titik didih tidak di pengaruhi oleh jenis zat yang terlarut.
10. Makin
besar larutan , makin tinggi penurunan titik beku larutan.
11. Penurunan
titik beku larutan (∆Tf) berbanding lurus dengan larutan.
12. Titik
beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan.
13. Titik
beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit pada
kemolalan yang sama.
14. Untuk
konsenterasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih
banyak daripada larutan nonelektrolit.
15. Titik
didih adalah suhu saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar.
16. Kenaikan
titik didih adalah selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut.
b.Saran
1.
Dalam pembuatan es krim,lebih baik kita mengunakan garam,karena garam
dapat mempertahankan dan menurunkan suhu es.
2.
Kenaikan titik didih juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan bahan
bakar yang digunakan sehari-hari. Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan ini
agar dapat ditetapkan dalam dunia industri. Contohnya: proses distilasi ,dalam
proses distilasi kita harus mengetahui titik didih tiap senyawayang dicampur
agar waktu yang diperlukan, kecepan menguap pada campuran tersebut dapat
diketahui.
3.
.Apabila kita dalam
memasak sayur , lebih baik penambahan garam dilakukan setelah air mendidih
karena jika ditambahkan sebelum air mendidih nanti akan lebih lama mendidihnya.
VIII.
Jawaban Pertanyaan
1.
.jelaskan fungsi garam dapur yang ditambahkan kedalam campuran pendingin
tersebut?
Untuk
mempertahankan dan menurunkan suhu es
2.
bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan dan penurunan
titik bekunya?
Semakin tinggi konsentrasi urea, maka semakin rendah
titik bekunya,dan semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar perbedaan
penurunan titik beku karena konsentrasi sebanding denagn penurunan titik beku.
3.
hitunglah besarnya penurunan titik beku larutan tersebut dan bandingkan
dengan hasil perhitungan secara teoritis ?
Di dapat kan hasil teoritis
untuk urea 1m =1,86
sedangkan
Tf Untuk
pratikumurea 1m =0,1
teryata hasil nya berbeda hal ini di akibat
kan terjadi kesalahan dalam perktikum kami,seharus nya hasil teoritis sama
dengan hasil pratikum
4.
.jelaskan faktor-faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi kenaikan titik didih suatu larutan?
Kenaikan titik didih tergantung kepada tekanan luar yang
berarti tergantung pula kepada tempat cairan itu dilepas. Dan faktor yang
mempengaruhi kenaikan titik didih yaitu konsentrasi(molalitas) dan harga kb
5.
bagaimana pengaruh penambanhan zat terlarut terhadap kenaikan titik didih
larutan?
Akan terjadi penambahan zat terlarut yaitu akan
menaiknya titik didih.
6.
Bagaimana perbedaan zat terlarut ditinjau dari sifat larutan(elektrolit
dan non elektrolit) terhadap kenaikan titik didih larutan?
Zat elektrolit jika
dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel di
dalam larutan menyebabkan jumlah partikel pada 1 mol larutan elektrolit lebih
banyak daripada larutan non elektrolit sehingga titik didih larutan elektrolit
lebih tinggi daripada larutan nonelektrolit.
7.
Hitunglah besarnya kenaikan titik didih larutan tersebut dan bandingkan
dengan hasil perhitungan secara teoritis?
pada saat pengukuran
Tb Di dapat kan hasil teoritis untuk urea 1m =0,05
sedangkan
Tb Untuk
pratikumurea 1m = 0,513
teryata hasil nya berbeda
hal ini di akibat kan terjadi kesalahan dalam perktikum kami,seharus nya hasil
teoritis sama dengan hasil pratikum
DAFTAR REFERENSI
Kuswati, Tine Maria,dkk. 2001. Sains Kimia kelas X.
Jakarta: Bumi Aksara.
.2001. Sains Kimia kelas XII. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsini, Maria,dkk. 2006. Kimia dan Kecakapan Hidup Pelajaran Kimia SMA Untuk Kelas
XII. Jakarta: Ganesa Exact
Sutresna, Nana. 2006. Kimia kelas XII. Bandung:Grafindo.
Wismono, Jaka,dkk.
2004. Kimia
dan Kecakapan Hidup Pelajaran Kimia SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Ganesa Exact